Menelusuri Kearifan Lokal-Menjelajahi Budaya Dayak Lundayeh Manusia Lengilu di Krayan Tengah, Kalimantan Utara
Cover depan dan belakang buku Mengenal Budaya Lengilu di Dataran Tinggi Borneo |
"Kearifan lokal dapat diartikan sebagai konsepsi lokal yang bijaksana, kaya akan nilai-nilai luhur, dan meresap dalam budaya setiap komunitasnya."
KrayanNews.Com
-- " Mengenal Budaya Lengilu di Dataran Tinggi Borneo " oleh
Yudan Frans Rining dan Lio Bijumes adalah sebuah karya yang patut di apresiasi
dan luar biasa dalam menjelajahi kekayaan budaya Dayak Lundayeh. Buku ini tidak
hanya memberikan pengantar yang komprehensif tentang nilai-nilai kearifan lokal
dan tradisi Lengilu/Lengilo’, tetapi juga menawarkan wawasan yang mendalam
tentang berbagai aspek kehidupan budaya yang membuat manusia Lengilu begitu
unik, selain itu, buku ini bertujuan untuk menghimpun kearifan lokal yang
semakin terpinggirkan di tengah tantangan zaman.
Salah
satu kelebihan buku ini adalah pendekatannya yang mudah dipahami. Yudan Frans
Rining dan Lio Bijumes dengan cermat menguraikan kearifan lokal manusia
Lengilu, termasuk kepercayaa dalam pembentukan budaya dan masyarakat setempat.
Penulis juga menjelaskan aspek-aspek atau perspektif budaya seperti cerita,
seni, ikatan sosial, dan tata nilai yang menarik.
Upaya masyarakat lokal mempertahankan budaya. |
Melalui
karya ini, penulis berusaha memperkenalkan salah satu aspek keberagaman dan
tradisi dari Budaya Dayak Lundayeh Sub. Lengilu/Lengilo’ yang kaya akan
kebudayaan uniknya, yang berada di Krayan Tengah, Kecamatan Krayan Tengah,
Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Dayak Lundayeh Sub. Lengilu/Lengilo’ Krayan Tengah Kec terdiri dari tiga Lokasi, yaitu: (1) Lokasi Desa Ba'Liku. (2) Lokasi Desa Binuang. (3) Lokasi Desa Long Padi. (4) Lokasi Tanjung Pasir.
Masing-masing lokasi tersebut terbagi menjadi beberapa Desa, dengan Ba' Liku terdiri dari Desa Ba' Liku, Desa Pa' Yalau, dan Desa Long Rian. Lokasi Binuang terdiri dari Desa Binuang, Desa Pa' Milau, dan Desa Long Mutan. Lokasi Long Padi terdiri dari Desa Long Padi, dan Desa Tang Badui. Lokasi Tanjung Pasir terdiri dari Desa Tang paye, Desa Long Rungan, dan Desa Long kelupan.
Generasi muda Lengilo' Foto: KrayanNewes.com |
Kini,
terdapat sebelas Desa di Kecamatan Krayan Tengah, Kabupaten Nunukan, Kalimantan
Utara. Dasar penulisan "Mengenal Budaya Dayak Lengilu di Dataran Tinggi
Borneo" adalah untuk memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan kepada
pembaca.
Selain
itu, salah satu hal yang memiliki nilai tinggi adalah penyampaian penulis
tentang nilai-nilai dan filosofi yang mendasari kehidupan sehari-hari manusia
Lengilu di zamamnya. Penulis menggambarkan bagaimana konsep kearifan lokal Lun
Do’ Ngimet Bawang, yang mencangkup hubungan harmonis dan kepemimpinan,
tercermin dalam aspek kearifan budaya Lengilu/Lengilo’.
Gotong royong masyarakat dalam mengembangkan potensi lokal. |
Melalui
buku ini, diharapkan pembaca dapat merasakan, mengenal, dan memahami bahwa ada
nilai-nilai kearifan lokal yang tersembunyi di Dataran Tinggi Borneo, namun
memiliki sejarah panjang bagi masyarakat Lengilu/Lengilo’.
Buku ini merupakan hasil dari perjalanan panjang, di mana penulis telah mengumpulkan data sejak tahun 1992 hingga 2022.
Isi buku ini mencakup:
- Pemimpin dan Lun Do'
- Perkawinan
- Buka Kampung dan Rumah Baru
- Kepercayaan (Bi-En)
- Pantang (Ali')
- Pengadilan dan Hukum
- Sakit dan Obat-Obatan
- Alat-Alat
- Permainan
- Pakaian
- Perhiasan dan Harta
- Seni
- Kematian
- Hantu
- Dongeng
Namun,
beberapa pembaca mungkin merasa bahwa buku ini terlalu luas dalam cakupannya,
sehingga beberapa topik mungkin terasa tidak cukup mendalam. Meskipun demikian buku,
" Mengenal Budaya Dayak Lengilu di Dataran Tinggi Borneo " tetap
menjadi sumber yang berharga bagi siapa pun yang tertarik untuk mendalami
kekayaan budaya Dayak Lundayeh, Sub etnis Lengilu/Lengilo’.
***