Tujuan Pendidikan: Mencari Pekerjaan atau Mencari Kepandaian?
Foto bersama siswa/i di lingkungan SMA N 1 Krayan di perbatasan
KRAYANNEWS -- Pagi ini, saya bergabung dalam grup WhatsApp "Agent of Change" dengan rasa syukur. Grup ini digagas oleh Pak Gat Khaleb dan diikuti oleh sejumlah pemuda perbatasan yang bersemangat. Dalam grup ini, pertanyaan pertama yang diajukan adalah, "Apa tujuan Anda sekolah atau kuliah, apakah untuk mencari pekerjaan, atau mencari kepandaian?"
Pertanyaan ini membangkitkan refleksi dalam diri saya saat saya sedang dalam perjalanan
dari Yogyakarta menuju Kota Solo. Waktu perjalanan selama 2 jam 5 menit
memberikan saya cukup waktu untuk merenung dan merespons pertanyaan tersebut.
Pertanyaan yang sering di ajukan oleh kebanyakan siswa/i,
setelah Lulus SMA/SMK mau kemana? Ya, saat saya lulus SMA 1 Krayan, Long
Bawan, Krayan, saya merasa bingung tentang langkah apa yang harus saya ambil. Sementara,
teman-teman saya telah membuat keputusan untuk melanjutkan kuliah di berbagai
jurusan, seperti kedokteran, keperawatan, guru, teknik, dan bahkan kehidupan
religius. Namun, saya sendiri merasa kebingungan tanpa pilihan yang jelas.
Baca juga artikel lainnya: Adan, Padi Unggulan Krayan Yang Tidak Bisa Berbuah Baik Di Tempat Lain
Akhirnya, saya memutuskan untuk melanjutkan kuliah karena
itu adalah satu-satunya pilihan yang tersedia. Keputusan ini harus dipikirkan
secara matang, termasuk aspek keuangan yang terkait dengan pendidikan tinggi.
Saya kanan, bersama Gat Khaleb A di Banda Udara, Nunukan
Dengan waktu berjalan, saya mulai memahami pentingnya pendidikan. Saya menyadari bahwa pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengubah diri kita menjadi lebih baik, dan ini tidak hanya berlaku bagi diri kita sendiri, tetapi juga bagi orang lain.
Selain itu, dorongan dari orang tua dan keluarga untuk mencapai pendidikan yang lebih tinggi juga menjadi faktor yang mendorong saya.
Sebagai pemuda perbatasan, saya menyadari bahwa kami
dihadapkan pada berbagai keterbatasan, terutama terkait dengan fasilitas
pendidikan. Namun, kesempatan yang kami miliki, seperti fasilitas pendidikan
yang semakin baik, dukungan dari guru-guru, dan akses informasi yang lebih
mudah, telah membantu kami untuk mengejar pendidikan tinggi.
Pendidikan adalah hak setiap warga negara, dan itu
termaktub dalam pembukaan UUD 1945. Ini berarti bahwa semua orang, tanpa
memandang latar belakang, berhak atas pendidikan.
Saya juga memiliki pengalaman kuliah sambil bekerja, dari S-1, S-2 hingga S-3 sekarang. Kombinasi antara ilmu yang saya dapatkan di kelas dan pengalaman praktis di dunia pekerjaan telah membentuk diri saya.
Nah, mencari pekerjaan atau mencari kepandaian? Untuk itu, tujuan pendidikan atau kuliah bukan hanya tentang
mencari pekerjaan atau mencari kepandaian. Keduanya saling terkait dan memiliki
nilai yang sama pentingnya. Pendidikan harus dilihat sebagai alat untuk
mencerdaskan diri dan berkontribusi pada masyarakat.
Penyerahan buku bacaan kepada siswa/i oleh ibu Marlenchi, guru inspiratif yang mengabdi di wilayah perbatasan.
Pendidikan adalah investasi dalam diri kita sendiri dan
lingkungan sekitar. Tujuan pendidikan bukan hanya tentang gelar atau pencapaian
pribadi, tetapi juga tentang membentuk karakter dan memberikan kontribusi
positif kepada dunia.
Sebagai pemuda perbatasan, kami percaya bahwa
keterbatasan bukan penghalang untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Dengan
semangat optimisme, kami terus maju untuk menciptakan perubahan positif sebagai
"Agent of Change" sesuai dengan tujuan grup ini.
Saya juga bangga dengan asal usul saya sebagai pemuda
perbatasan. Meskipun saya berasal dari daerah terpencil di Dataran Tinggi
Borneo yang jauh dari keramaian perkotaan, tempat inilah yang telah membentuk
karakter dan nilai-nilai positif dalam diri saya. Tempat mungkin tidak dapat
mengubah siapa kita, tetapi tempat tersebut adalah tempat terbaik untuk tumbuh dan
membuat pilihan yang bijak.
Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua
orang yang telah hadir dalam hidup saya dan memberikan dukungan dalam berbagai
bentuk. Dukungan dari keluarga, teman-teman, guru, dan semua yang percaya pada
saya telah menjadi pendorong yang besar dalam perjalanan pendidikan saya.
Untuk itu, dalam setiap fase kehidupan saya saat ini, saya terus membangun sikap optimis bahwa bahkan dalam situasi terburuk pun, kita memiliki tanggung jawab untuk menghadapinya dengan keberanian dan perencanaan untuk melakukan sesuatu yang berbeda.
Kami sebagai pemuda perbatasan dan mahasiswa yang berjuang di perantauan saat ini, sangat mengerti bahwa setiap pencapaian yang didasarkan pada perjuangan dan komitmen akan membentuk kami menjadi pribadi yang kokoh dan dapat diandalkan dalam dunia pekerjaan.
Jadi, apakah tujuan kita sekolah atau kuliah adalah untuk
mencari pekerjaan atau mencari kepandaian? Dalam pandangan saya, kedua hal ini
saling terkait dan memiliki nilai yang sama pentingnya. Pendidikan bukanlah
impian kosong; itu adalah investasi dalam diri kita sendiri dan masa depan
kita. Tujuan pendidikan adalah membentuk karakter, memperoleh pengetahuan, dan
memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.
Teruslah berjuang untuk mencapai tujuan pendidikan Anda,
tanpa melupakan asal-usul Anda dan tanpa meremehkan keterbatasan yang mungkin
Anda hadapi. Kami, pemuda perbatasan, tahu betapa berharganya pendidikan, dan
kami siap menjadi agen perubahan yang membawa perubahan positif kepada
masyarakat kami.
Dengan semangat ini, mari terus maju sebagai "Agent
of Change" sesuai dengan tujuan dari grup ini. Pendidikan adalah kunci
untuk membuka pintu masa depan yang lebih cerah, dan kami siap menghadapinya
dengan tekad dan semangat yang tinggi.
Mereka adalah generasi muda Krayan di masa yang akan datang.
Sobat semangat muda, KRAYANNEWS yakin bahawa dalam menghadapi masa depan,
penting bagi kita semua untuk memahami bahwa pendidikan adalah fondasi yang
kokoh. Keterampilan dan pengetahuan yang kita peroleh selama masa pendidikan
kita akan menjadi modal berharga dalam menghadapi dunia pekerjaan dan kehidupan
sehari-hari. Oleh karena itu, kita harus terus berkomitmen untuk belajar dan
berkembang sepanjang hayat.
Baca juga artikel lainnya: Buduk Udan: Sihir Dan Pesona Alam Di Jantung Borneo
Terkait dengan hal diatas, pendidikan bukanlah sekadar
proses mengumpulkan gelar atau ijazah. Ini adalah alat yang kuat untuk mengubah
individu dan masyarakat. Ketika kita mendapatkan pendidikan yang baik, kita
memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah, berkontribusi pada kemajuan
sosial, dan menciptakan perubahan positif. Dalam konteks ini, kita semua adalah
agen perubahan potensial. Untuk itu, pendidikan sebagai Alat Transformasi
"Seiring kita terus belajar, mari kita juga berbagi ilmu dan pengalaman kita dengan mereka yang mungkin kurang beruntung dalam hal pendidikan."
Memberikan kesempatan dan mendukung mereka yang membutuhkan adalah
tindakan mulia yang dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih
berpendidikan dan berdaya saing.
Akhirnya, mari kita ingat bahwa harapan dan pencapaian
bukanlah milik satu individu, tetapi merupakan hasil dari kerja keras dan
dukungan dari berbagai pihak. Kami, sebagai pemuda perbatasan, berkomitmen
untuk terus maju, mencari tujuan pendidikan kami, dan memberikan dampak positif
pada komunitas kami.
Dengan semangat positif, tekad, dan pandangan jauh ke depan, kita bisa menjadi agen perubahan yang membawa perubahan positif dalam masyarakat kita dan dunia. Pendidikan adalah kunci, dan bersama-sama kita bisa menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua orang, dan bagi Indonesia, secara khusus wilayah dataran tinggi Krayan, perbatasan. Terima kasih kepada semua yang telah mendukung perjalanan pendidikan saya, dan mari kita bersama-sama menjadi agen perubahan yang berdampak dalam perjalanan kami ke masa depan yang lebih baik.
*(Lio Bijumes)
***